Senin, 19 Maret 2012

Akaha Taufan Aminudin: Riwayat dan Karya

Akaha lahir sebagai anak kedua dari enam bersaudara di kota Batu Malang, Jawa Timur, 26 April 1963 dari pasangan Drs. Misnadin As’ary (alm) dan Rr. Binti Aminah (alm).

Riwayat Pendidikan: TK Muslimat Hajjah Mariyam Batu (1968), Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum sampai kelas 2 dan pindah ke SD Taman Muda Batu (1976), SMP Taman Dewasa, Taman Siswa Batu (1979), SPG Wahid Hasyim Malang (1983), Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (Unisma) perkuliahan di Batu (1990).

Riwayat Pekerjaan: Guru SD Taman Muda dan MI Darul Ulum Batu (1983-1993), guru SMP Taman Dewasa,Taman Siswa Batu dan SMP Raden Fatah Batu (1988-1995). Dosen FKIP Unisma (Universitas Islam Malang) perkuliahan di Batu (1990-1994).

Bergabung dan belajar puisi dengan sanggar seni SLAKE (Sekelompok Anak Kreatif) Batu yang aktif menggelar panggung puisi dan dialog puisi (1982). Bergabung dengan Himpunan Penulis Pengarang & Penyair Nusantara (HP3N) koordinat Batu (1985). Mengadakan petualangan lebih dekat mengenal seni dan budaya dengan keliling pulau Jawa dan Bali selama 4 (empat) bulan dengan mengunjungi 40-an kota dan mengunjungi seniman ibukota (1983). Menjadi ketua umum Taruna Sikab Batu dan aktif bermain di Teater Kaget’s (1987-1990). Menjadi sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Batu (1990-1993). Menjadi pengurus di Koperasi Pemuda (KOPEDA) Batu dan menerbitkan Tabloid BATU POST (1994-1998). Terpilih sebagai pemuda pelopor seni dan budaya Kabupaten Malang (1993). Mengasuh dan membacakan puisinya dalam acara sastra musik di Radio Puspita Hutama Nusantara 103,7 FM (1994-1997). Menjadi Koordinator Himpunan Penulis Pengarang dan Penyair Nusantara (HP3N) Studio Sastra Kreatif, Batu Malang, yang menerbitkan buletin sastra Kreatif. Buletin ini beredar di seluruh nusantara dan eksis hingga 26 edisi (1990--sekarang).

Karya-karyanya berupa artikel, esai, dan puisi yang dipublikasikan di Koran Surabaya Pos, Surya, Singgalang, Swadesi, Minggu Pagi, Mimbar, Media, Nusa Tenggara Post, Analisa, Bhirawa, Majalah You Inc, Taruna Baru, Karya Dharma, Simponi, Majalah Variasi Malaysia, Majalah Keluarga Malaysia, dan lain-lain.

Biografi Akaha tercantum dalam Buku Pintar Sastra Indonesia yang dieditori oleh Pamusuk Eneste dan diterbitkan Kompas, Jakarta (Mei 2001). Biografi Akaha juga ada dituliskan dalam Leksikon Susastra Indonesia yang dieditori oleh Korrie Layun Rampan dan diterbitkan Balai Pustaka, Jakarta (2000).

Menggelar temu penyair HP3N Jawa Timur dan menerbitkan antologi puisi Derap (1997), menggelar tradisi temu penyair dan festival puisi se-Indonesia dengan menerbitkan Antologi Puisi Batu Beramal dan Kebangkitan Nusantara (1994), Antologi Puisi Batu II, Antologi Puisi Bangkit II, Antologi Puisi Getar (1996), Antologi Puisi Batu III, Antologi Puisi Getar II, Antologi Puisi bangkit III (1998).

Pernah membacakan karya puisinya di beberapa kota, antara lain Lamongan, Blitar, Ngawi, Malang, Sidoarjo, Surabaya, Surakarta, dan Jakarta (1983-1999). Pada Program Persahabatan Abad XXI Indonesia Jepang, Asean Component di Jepang selama satu bulan diundang membacakan karya puisinya, antara lain di kota Tokyo, Shizuoka, dan Hiroshima (1995), 200 judul puisinya juga pernah dibedah dan dibahas di Vemy University, Perancis (1995-1996).

Menjadi pemenang dalam lomba cipta puisi tingkat nasional yang diadakan HS WANRA Sidoarjo dengan judul puisi “Janji Abadi” (1987), dan “Jiwa Bangsa Indonesia”. Menjadi juara pertama Lomba Cipta Puisi Indonesia Emas yang diselenggarakan oleh Majalah You Inc., Jakarta (1995). Puisinya “Luka di Atas Luka” merupakan juara pertama lomba tingkat nasional yang diselenggarakan Organisasi Sahabat Pena Indonesia (OSPI), Jakarta (1996).

Karya-karya Akaha antara lain dimuat dalam Antologi Puisi Kemerdekaan, Studio Sastra Kreatif Batu (1991), Antologi Puisi Janji Abadi, Studio Sastra Kreatif Batu (1992), Antologi Sajak Cinta Lima Sosok, Forum Dialog Sastra Batu (1992), Antologi Puisi Derap, HP3N Jatim diterbitkan HP3N Studio Sastra Batu (1993), Antologi Puisi XII Program Persahabatan Indonesia Amerika (PPIA), Surabaya (1993), Antologi Puisi Kebangkitan Nusantara, Studio Sastra Kreatif Batu (1994), Antologi Puisi Kebangkitan Nusantara II, Studio Sastra Kreatif Batu (1996), Antologi Puisi Bangkit III, Studio Sastra Kreatif Batu (1998), Antologi Puisi Sempalan, Komunitas Sastra Malang (1994), Antologi Puisi Nuansa Hijau, Bogor (1995), Antologi Puisi Refleksi Setengah Abad Indonesia, Taman Budaya Surakarta (1995), Buku Puisi Dari Negeri Poci 3, Penerbit Tiara Jakarta (1996), Buku Puisi Luka di Atas Luka, diterbitkan Pustaka Pelajar Jogjakarta dan Aveross (2001), Jangan Biarkan Tanahku Hilang, penerbit Kayu Tangan Malang (2007).

Di bawah ini terdapat beberapa puisi karya Akaha:



KESABARAN DAN KESADARAN


kesabaran adalah matahati

kesadaran adalah matajiwa

matahati dan matajiwa

jalan bijaksana mengantar cakrawala



kendalikan pikiranmu dengan segala daya

pikiranmu adalah matahati yang melayang

menusuk pada hasrat yang kuat

melekat, melukiskan pelangi jingga



tapi siapa itu berteriak

di televisi setiap pagi

memberikan janji-janji

tidak pernah ada bukti



hanya berebut kursi

tersentak, berubah hidupnya

adaptasinya melayang-layang

lupa dengan janji-janjinya



hanya matahari memberi saksi

bulan sebagai pengorbanan

bintang terang emosi jiwa

rakyat menganga di depan pintu



kesabaran adalah matahati

kesadaran adalah matajiwa

matahati dan matajiwa

jalan bijaksana mengantar cakrawala



kendalikan pikiranmu dengan segala daya

pikiranmu adalah matahati yang melayang

menusuk pada hasrat yang kuat

melekat, melukiskan pelangi jingga

ah, berita memabukkan selamanya?


Batu-Malang, 24/02/2012



RAKYAT ALAT BIROKRASI YANG HAHAHIHI



dimana -mana penguasa menguasai semua kekayaan yang ada

dengan berbagai cara dan dalih yang mengagumkan masyarakat

turun temurun kebuskukan itu dibodohkan dengan kapitalisme

rakyat hanya sebagai alat birokrasi yang hahahihi



dewan perwakilan rakyat bikin rakyat jadi sekarat

dewan penipu rakyat (DPR) paling tepat

karena kerjanya hanya membodohi rakyat

walikota sang penguasa tertawa hahahaha



birokrasi hahahihi

penguasa hahahaha



dimana -mana penguasa menguasai semua kekayaan yang ada

dengan berbagai cara dan dalih yang mengagumkan masyarakat

turun temurun kebuskukan itu dibodohkan dengan kapitalisme

rakyat hanya sebagai alat birokrasi yang hahahihi



dewan perwakilan rakyat bikin rakyat jadi sekarat

dewan penipu rakyat (DPR) paling tepat

karena kerjanya hanya membodohi rakyat

walikota sang penguasa tertawa hahahaha



birokrasi hahahihi

penguasa hahahaha



hidup di negeri mimpi

manipulasi tidak ada henti

berlarian setiap hari

wah, harus ada reformasi?



siapa yang punya nyali?





Wong Mbatoe, 10/02/2012












Teks ditulis oleh Akaha Taufan Aminudin
Editor: Heksa  B. Yopsie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar